Aulia Mandi Lemon

Baju Adat GorontaloHari minggu, 11 Mei 2008 Aulia menjalani tradisi adat Gorontalo "Mo Lihu Lo Limu" atawa "mandi air ramuan jeruk purut/mandi lemon". Seperti yang pernah bunda posting sebelumnya, bahwa inti dari acara ini adalah mengkhitan anak perempuan yang 'dibalut' dengan adat tradisi religius masyarakat Gorontalo.

Setelah dipertimbangkan, akhirnya ayah dan bunda mau gak mau setuju juga "mengkhitan" aulia. Acaranya sederhana, cuman mengundang tetangga dan keluarga dekat serta beberapa teman ayah n bunda. :D

Acara dimulai dengan pembacaan doa syalawat. Aulia, bunda, ayah dan oma secara bergantian dipakein tanda di dahi (diantara alis) dengan campuran ramuan yang berwarna merah orange, kayak india gitu deh. Yang menarik di sesi ini ada ramalan jodoh dan rezeki :D. Potongan jeruk purut, cengkeh, buah pala dibuang kedalam loyang yang berisi air, dan posisi masing2 buah itu punya makna ramalan. :D Percaya gak?. Acara ini cukup seru, soalle hampir semua tante-tantenya aulia yang blom nikah pengen dilamar.. eh diramal hihihi..

Selanjutnya proses khitan. Sebelumnya aulia disucikan dengan dibasuh air wudlu. Acara khitannya dilakukan didalam kamar. Saat dikhitan, aulia duduk diatas bantal dipangku bunda, ditutup dengan kain putih, dan memandang wajahnya dicermin. (Kalo ini bunda tau pasti untuk mengalihkan perhatiannya). Aulia sempat nangis tapi cuman sebentar. Sebenarnya khitannya cuman kayak dicubit aja, gak sampe ada luka berdarah gitu. Yang dikeluarkan/dibersihkan hanya berupa selaput tipis gitu deh. :D

Prosesi Adat Gorontalo Mandi Lemon

Setelah itu dilanjutkan dengan mandi lemon. Untuk mandi ini 'ritualnya' sangat unik. Kita duduk dikursi semacam tempat duduk 'singgasana' yang dihias dengan dekorasi buah-buahan. Ada pisang, nenas yang masih lengkap dengan daunnya, pohon tebu, janur kuning, bunga puring dsb dan yang utama ada mayang (dari pohon pinang) yang terurai.. :D

Saat mandi ini aulia duduk dipangku bunda (kayak duduk disinggasana deh :P), dan disiram dengan air wangi khas yang dicampur dengan daun/buah jeruk purut, daun pandan dan ramuan lainnya yang diisi di dalam bambu kuning. Selama mandi ini ada sesi tepuk mayang (mayang yang masih terbungkus pelepahnya). Kalo mayangnya masih muda, harum, putih dan segar.. katanya pertanda baik bagi kehudipan, jodoh dan rezeki aulia... (Amieen..) trus pucuk mayangnya digosokkan ke sekujur tubuh aulia. Dan acara mandi ini diakhiri dengan pecahin telur ayam kampung dikedua telapak tangan aulia.. trus telur yang pecah itu disalin dari tangan kanan ke tangan kiri bergantian. Gak bole jatuh! Kalo kuning telurnya gak pecah, artinya kelak aulia bisa menjaga kehormatannya... (insya Allah). Kuning telur ini harusnya ditelan mentah2, tapi karena aulia alergi telur dimakan sama oma deh..

Sesi brikodnya, setelah mandi mestinya didandanin pake baju adat. Tapi aulia gak mau, jadi pake jilbab ajah. Trus aulia dibimbing berjalan/menginjak 7 (tujuh) piring yang berisi uang coin 500 perak yang ditaruh diatas setangkai daun puring (didampingi oma, soalle bunda lagi basah kuyup :D). Ini dilakukan sebanyak 3 kali putaran, selanjutnya menginjak piring yang berisi tanah dan jenis2 rumput. Terakhir menginjak piring yang berisi jagung dan padi, trus biji jagung dan butir padi yang nempel ditelapak kaki aulia dihitung.. Banyaknya jagung/padi yang nempel menunjukkan rezeki aulia. Jagung dan padi yang nempel tadi di kasih makan ayam. Selesai sudah deh prosesinya....

Setelah semua proses selesai, akhirnya makan bersama deh.. :D

Foto-foto lengkapnya bisa dilihat disini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Back To Blogger

Aulia 22 Bulan

Back To Blog ;-)